Selasa, 06 November 2012

M.I.M.P.I....




Ga sengaja aku liat gambar pemandangan yang indah indah...tiba tiba aku teringat masa kecilku...aku tumbuh di keluarga yang sederhana...dibilang kaya..engga juga..dibilang susah pun engga...sewaktu kecil pun aku sudah terbiasa dengan permainan "kota" layaknya anak sekarang...Time zone (dulu namanya TAMAN BOBO-Lokasi Sekip ujung kalo ga salah)...sangat..sangat jarang aku bersinggungan dengan alam semisal laut, gunung ataupun persawahan. Kalo pun ada itu cuma sungai Musi yang membelah kota Palembang, itupun belum semenarik sekarang. Di masa remaja aku pernah berpikir..kapan ya..aku bisa melepas penatku dengan menatap laut..sepuasnya..(karena walaupun takut dan ga bisa renang, aku sangat suka laut). Sekarang, itu tak lagi sebatas mimpi, sekarang aku bisa memandang laut sepuasnya bersama orang orang terkasihku. Satu lagi mimpi jangka panjangku...menginjak Negeri Belanda..aneh..banyak negara negara lain yang juga tak kalah indah, tetapi hanya Belanda yang sangat ingin aku kunjungi, aku berharap suatu hari bisa melihat Tulip bermekaran, melihat kincir angin yang terkenal...tentunya juga bersama keluarga yang aku sayangi, karena jika pergi dan menikmati itu sendiri...tak lengkap buatku. Dan mudah mudahan, mimpi jangka panjang itu bisa terwujud..dengan satu dan lain cara..(Hanya Allah yang tahu caranya)..karena kalo ditanya sekarang..pasti jawabannya mustahil...maybe someday....

Senin, 08 Oktober 2012

Sisi Lain wanita...

Lama banget rasanya ga ngebuka blog ini (lebaay hehe)...bener bener lagi mati gaya alias ga punya ide. Kali ini saya hanya ingin berkeluh kesah tentang sisi lain seorang wanita. Habis denger kasus, habis baca berita...bawaannya pengen komen melulu...setuju ga setuju..betul atau salah..yang penting komen dulu ah...katanya nih...sekarang angka perceraian makin tinggi, dan di sebagian kasus penyebabnya...wanita lah yang menuntut cerai..yang lebih bikin pupil mata makin lebar....sebagian di antaranya ( maaf kl salah, ini tanpa studi kasus atau survey lebih dulu, lebih daripada hasil melihat dan mendengar^_@) wanitalah yang menyeleweng alias berselingkuh..wow...padahal kita tahu...zaman dahulu kala (yg jelas bukan zaman batu)...gaung yang terdengar adalah banyaknya laki-laki berpoligami...berselingkuh, tapi sekarang, jumlah laki laki dan wanita yang berselingkuh hampir sama banyaknya (coba deh denger infotainment..pasti percaya)...

note : (menurut american sexual behaviour..sekitar 14% wanita bersuami berselingkuh..medio 2011)

Ternyata, menurut wolipop.com, ada 8 alasan mengapa istri berselingkuh :

1. Tidak cukup mendapatkan seks
     wow..ga berani deh ngebahas masalah ini hehe...tapi mungkin, buat pengantin baru, seks bukan masalah ya..???(masih tanda tanya^_@...) tapi buat pernikahan yang berada di atas lima tahun..wajib..wajib waspada..seiring dengan kehadiran anak...meningkatnya aktivitas bekerja karena tuntutan ekonomi...seks jadi nomor sekian...so, mesra itu masih penting banget kayaknya ya...???(tanda tanya juga hehe)..intinya..wanita itu hanya ingin merasa dirindukan dan diperhatikan oleh pasangannya lho..(pengalaman pribadi hehe)

2. Jadi bad girl
    Yah...setiap manusia kan punya dua sisi, baik dan buruk...wanita nakal??? entah, ga bisa komen apapun masalah ini, karena kalo sudah ngomongin ini..kembalinya kepada iman dan akhlak masing masing individu...

3. Percaya diri
    Wanita yang terlalu percaya diri, tentunya butuh banyak pujian dan penghargaan..so, kalo suami ga bisa memberikan itu, dia akan mencarinya dari lelaki lain yang tentunya gemar obral pujian alias GOMBAL;-)

4. Balas dendam
    Yah...ini mungkin karena sakit hati atas kebohongan suaminya ataupun atas perselingkuhan suaminya.

5. Kurangnya Keintiman
    Para suami terkadang dengan egonya merasa sudah cukup memenuhi kebutuhan istrinya jika sudah memberinya rumah ataupun kemewahan lainnya, padahal yang dibutuhkan wanita lebih dari itu, wanita butuh kehangatan dan keintiman dari pasangan

6. Merasa diabaikan atau kurang dihargai
    Wanita punya banyak peran seusai menikah, 24 jam bertugas menjaga kebersihan rumah maupun merawat anak-anak. Pada titik tertentu, para istri sangat membutuhkan perhatian ekstra, jangan sampai mereka merasa diabaikan dan mencari perhatian dari orang lain.

7. Bosan dengan kehidupan seks
    No Comment..;-)..yang baca pasti lebih ngerti hehe..

8. Ingin pisah dari pasangan
    Anti klimaks...
    

Di luar sederet alasan yang dikemukakan wolipop.com...Fenomena apa yang terjadi sih...bukan..bukan fenomena, terlalu berat kata-katanya..saya bukan pengamat..saya juga bukan psikolog atau orang pintar yang tahu tentang angka angka perceraiannya. Saya menulis ini hanya karena saya seorang wanita, seorang ibu dari anak perempuan....
Namun yang teramat menyedihkan, jika terjadi kasus perselingkuhan...budaya kita (mungkin begitu tepatnya)...selalu menjadikan wanita sebagai "kambing hitam". dimulai dari pelayanan yang tidak memuaskan,  penampilan yang tak seindah awalnya, terlalu cerewet, terlalu menuntut..bla..bla...itu jika laki laki yang berselingkuh...(tetep aja wanita yang kena)..apalagi jika perempuan yang berselingkuh...segala caci maki, image yang sudah pasti hancur lebur...dan segala sisi negatif akan melekat padanya...Lantas...dunia luar akan berkata negatif tentang dia..mengadili seadil adilnya...(menurut saya hukum rimba)...tanpa pernah bertanya...sudahkah suaminya memberikan "feed back" yang pantas atas kesetiaannya dan pengorbanannya selama ini.....

Saya berkata demikian bukan berarti saya membenarkan perselingkuhan...karena di mata saya...apapun alasannya perselingkuhan itu tetap salah...

Tapi..yang ingin saya pastikan, kesalahan itu tak hanya ditanggung wanita semata...selalu jadi kambing hitam atas sebuah kesalahan...sudah terlalu sering saya mendengar, kita harus mampu melayani/menservis suami dengan baik, mulai dari kasur..sumur dan dapur...tapi wanita itu kan bukan aset...tentunya sudah merupakan haknya, jika si wanita sudah menjalankan kewajiban dengan baik, dia berhak untuk mendapatkan "feed back" yang pantas..entah itu berupa sedikit pujian, sedikit perhatian dan tentunya kasih sayang....dengan begitu baru rumah tangga bisa berdiri kokoh...saya yakin badai sebesar apapun, godaan dari manapun..akan menepi dengan sendirinya...

Ini...ada sedikit kata2 yang mungkin menggambarkan rasa seorang istri..(copy paste dari FB ku..)..

CATATAN HATI SEORANG ISTRI

Para suami...
Anda dibutuhkan oleh wanita wanita anda (istri)..
Jangan habiskan seluruh energi di tempat kerja...
Sehingga waktu tiba di rumah para suami hanya memberikan rasa lelahnya..sisa sisa energinya..
Peluk istri anda...
Tanyakanlah tentang gundah hatinya hari ini...
Sehingga terbagi beban hatinya...
Tahukah kau...
Dia hanya menerima sisa harimu...
Yang kau bagi bersama pekerjaan, teman bahkan putri/pangeran kecilmu...
Hanya tersisa waktu berdua menjelang tidur...
Tak sampai satu jam tersisa...
Itupun kau bagi dengan guling dan rasa engganmu...
Harusnya....
Kau sisakan waktu buatnya...
Benar benar hanya buatnya...
Sebelum waktu merampasnya darimu....



Rabu, 19 September 2012

Sekelumit cerita tentang sahabat

Hari ini, tiba tiba saja kembali teringat seorang teman yang dulu pernah dekat denganku..namun sayangnya saat dia tutup usia, aku bahkan tak bertemu dengannya. Sedih kalo ingat ini, dan lebih sedih lagi jika mengingat perjalanan hidupnya. Tanpa bermaksud mengeksploitasi dan mendramatisir perjalanan hidupnya, aku ingin sedikit bercerita tentang rasa seorang wanita.
Aku mengenalnya kurang lebih tahun 2004 ( lupa persisnya), sejak itu kami dekat, sifatnya yang keibuan dan sabar dalam mendengarkan "curhatanku" membuatku merasa menemukan seorang "kakak". Dengan sabar dia akan menasehatiku, memberiku pencerahan. Satu nasehat yang sampai saat ini yang kuingat namun juga tak bisa kuterima sepenuh hati adalah " bahwa sebagai seorang wanita seharusnya aku bersikap lebih lembut dan lebih mengalah kepada laki-laki"...namun dulu selalu aku bantah...(maklum, sifat keras kepala dan tak mau kalah sepertinya sudah turunan hehe)...


Kami sering berganti cerita, suatu saat dia pernah bercerita bahwa dia tengah dekat dengan seorang laki-laki (kebetulan di umurnya yang sudah kepala tiga pada saat itu dia belum menikah)..setelah cerita panjang lebar ternyata laki laki yang dekat dengannya itu sudah berkeluarga alias suami orang. Pada saat itu juga aku langsung melontarkan ketidak setujuanku, aku memaparkan semua negatifnya (menurutku sama sekali tidak ada positifnya). Tapi dia hanya bilang dia pasrah saja, dia pasrah menjalani hidupnya. Duh...Tuhan, aku benar benar gregetan melihat kepasrahannya dalam menjalani hidup. Teman..memang benar takdir itu Tuhan yang menentukan..tapi bukankah Tuhan juga memberikan kita pilihan..dan memberikan kita kemampuan untuk berusaha...menurutku pasrah itu sama saja dengan putus asa...pasrah tidak juga jelek..pasrah akan bermakna positif jika kita sudah melakukan berbagai cara...akupun ga ingin berbicara dari sudut pandang agama, karena pengetahuan agama saya masih "minim"...
Kita harus mensyukuri hidup kita, tapi bukan berarti kita harus cepat puas dengan apa yang ada sekarang, karena sesungguhnya Tuhan masih memberikan kita beribu kesempatan untuk selangkah lebih maju. Kembali ke cerita teman saya, akhirnya...setelah hambatan datang dari keluarga si laki-laki, hubungan itu pun bubar..kembali dia menjalani hidupnya...terus terang, kalo untuk urusan pekerjaan, temen saya punya kredibilitas yang bagus, tapi untuk masalah laki-laki, menurut saya dia terlampau lemah, sehingga banyak yang memanfaatkan kelemahannya. Mungkin benar, sebagai perempuan, kita harus lembut dan mengalah...tapi jika itu justru menggerogoti hati kita, menyakiti perasaan kita..haruskah kita pasrah dan menutup mata..masihkah kita bilang kita percayakan hidup kita pada takdir...teman...kita dikaruniai akal untuk "fight" terhadap belitan masalah dalam hidup. Setiap kali bertemu..selalu itu masalah yang kami diskusikan, sampai suatu saat, dia datang ke rumah saya dengan membawa calon suaminya. Tentu saja aku senang, apalagi pada saat itu, laki laki itu menjelaskan identitasnya. Sebagai teman aku ikut bahagia..tapi jauh di sudut hatiku, ada hal di luar nalar yang aku tangkap sebagai kebohongan seorang laki-laki..tapi aku tak ingin menghancurkan kebahagiaan temanku dengan cerita cerita yang hanya berdasarkan kecurigaan semata. Waktu bergulir..kecurigaanku makin bertambah seiring seringnya kami bertemu, cerita cerita yang dibawa suaminya makin memperjelas kecurigaanku bahwa status yang dia ungkap selama ini sebenarnya cuma kebohongan...pada akhirnya, semua jelas terungkap dan yang hampir membuatku shock...ternyata temenku ini tahu siapa laki laki yang dia nikahi..statusnya apa dan pekerjaannya apa...tapi apa yang dia ucapkan..."ga pa pa kok mba...saya pasrah aja, saya terima dia apa adanya?"..What?? di satu sisi aku kagumi ketabahannya, (tapi ketabahan seperti apa yang diberikan kepada seorang laki laki "brengsek")...tidakkah itu  menyia nyiakan hidup namanya...tapi akhirnya aku hanya bisa menghormati pilihan hidupnya..sebagai teman tugasku sudah tuntas yaitu sebatas mengingatkan. Makin hari, badannya makin kurus, sedikitpun aku tak curiga bahwa diabetes tengah menggerogoti tubuhnya, aku pikir, badannya kurus karena banyak masalah. Setiap ke rumahnya (saat itu dia sudah dikaruniai anak seumur diffa), aku tak pernah bertanya apa apa, karena dia memang selalu menutupi keberadaan suaminya, tapi saat itu, kalo tidak salah, tiga bulan sebelum kepergiannya, dia berterus terang bahwa suaminya sudah lama meninggalkannya..tanpa jejak, bahkan terucap dari bibir anaknya bahwa "bapak itu jahat"...saya cuma terdiam, tak tahu harus berkata apa..tak mengerti harus menolong apa...
Teman, aku tak bisa banyak membantu...bahkan pada saat akhirmu pun, saat kau bertanya tentang aku pun, aku tak ada disana...tapi teman, aku hanya bisa menyesali apa yang pernah terjadi padamu, tak sedikitpun kau kecap bahagianya berumah tangga..karena sifat lemahmu justru menguras habis kekuatanmu...
Teman, ternyata pasrah tak selamanya berefek positif..ada hal hal tertentu yang harusnya kita perjuangkan, mensyukuri apa yang ada itu baik adanya..namun bersikap selalu cepat puas atas apa yang ada pun menunjukkan kelemahan kita...raihlah mimpimu selagi bisa, selagi punya kekuatan..jangan biarkan orang lain yang mengendalikan hidupmu..jangan biarkan orang lain menyakiti hatimu...karena bahagia itu sesungguhnya hanya kita yang bisa memperjuangkannya.

Semoga bermanfaat..

Senin, 17 September 2012

Aku dan Pilihanku

Sebenernya lagi ga kepengen nulis...karena ga punya ide yang "bermutu"..tapi dipikir pikir ga nulis juga ga enak..tulisan ga mesti bermutu toh buat jadi sebuah tulisan;-)...masalahnya ini blog tak anggap sebagai pengganti diary buat saya..yaangggg kira2 10 tahun lalu selalu menemani saya dimanapun berada. sayang, tuh diary dah pensiun..isinya kebanyakan sedih dan galaunya remaja hehe...jadi dah patut pensiun kan?? Diary "terbuka" satu ini haruslah berisi warna warni bahagia..yang lagi sedih ga perlu ditulis...biar jika diffa baca suatu saat kelak..yang dia tahu hanyalah kisah bahagia mamanya;-)
Ternyata, punya tiga peran penting tak selamanya enak ya...tapi dibilang ga enak juga..saya asyik asyik aja menjalaninya..bingung kan?? saya sendiri juga bingung hehe...wow..tiga peran penting? sebegitu sibukkah saya? kesannya sih begitu ya..padahal itu cuma kesannya doang hehe...kenyataannya...ga sibuk sibuk amat;-)...kira kira apa saja peran itu..

1. Menjadi Istri dan Ibu (Ibu rumah tangga)
    Kenapa ini saya taroh di atas sekali? karena sebenarnya inilah peran seorang wanita yang sesungguhnya, jika suami diibaratkan kepala..maka istri itu ibarat leher buat suami..suami memang pengambil keputusan, tapi tanpa diarahkan oleh istri, bisa jadi dia akan salah menoleh ke arah mana. Menjadi ibu yang baik ternyata juga tidak mudah, saya dikaruniai suami yang alhamdulillah super sabar menghadapi istri, tapi di lain sisi, saya dianugerahi anak yang juga supeeerrr dalam menguras emosi. Mudah..orang selalu berkata sama saya "anak baru satu kok suaranya kemana mana, anak baru satu kok diomelin melulu..bla..bla.." emang bener sih..kalo dipikir pikir emang stok sabar saya saja yang kurang...(saya tak ingin membela diri..karena dalam menghadapi anak...seberapapun salahnya anak..tetaplah orangtua yang salah). Tapi, alhamdulillah seiring waktu..saya jadi terbiasa menghadapi situasi seperti ini. Dan doakan saja, mudah mudahan ke depannya..anak semata wayang saya itu makin mudah dihadapi;-)

2. Menjadi Ibu PERSIT
    apalagi ini...menyita waktu kah..kenapa ada di prioritas kedua dalam hidup saya, karena semenjak resmi menikah..mau ga mau..suka ga suka..jabatan ini ada di pundak saya..uupss..bukan jabatan ya, lebih tepatnya status;-)..dan ternyata..persit itu bukan cuma sekumpulan ibu2 biasa lho...mereka/kami punya seabregg kegiatan...sebenarnya ini ga begitu menyita waktu andai saya tidak punya pekerjaan sendiri, kegiatannyapun asyik..olahraga..posyandu, senam...kumpul dll. tapi berhubung seringkali berbenturan dengan waktu kerja...(apalagi dulu saya kerja swasta)...rutinitas ini terasa banget merepotkan. seminggu bisa sampai dua kali izin (dengan memasang muka "tembok") tentunya. Tapi, seperti yang sering saya dengar ("itu kan resiko kalian memilih kerja, jadi harus pintar2 membagi waktu...bla..bla)...oh..andai kalian tahu kalo duluuu sekali gaji TNI itu cukup buat makan tapi ga cukup untuk mempersiapkan masa depan...tapi nurani saya juga berbisik, emang kalo seandainya pada saat itu gaji cukup, saya tetap rela berhenti kerja?..saya jawab dengan PASTI..TIDAK..karena saya butuh sesuatu buat mengaktualisasikan diri..buat menghilangkan stres yang saya punya...(ini cuma dari sudut pandang saya terhadap diri saya sendiri, saya pun menghormati pilihan orang lain, yang jelas hidup itu pilihan dengan segala konsekuensinya).

3. Menjadi Pekerja
    Saya tidak bilang wanita karier..terlalu tinggi kalimat itu buat saya..wanita karir itu wanita yang mendedikasikan hidupnya buat karir, tapi saya hanya seorang ibu dan istri yang kebetulan bekerja. Saya masih punya banyaak waktu buat mengurus keluarga saya, pagi hari saya baru berangkat kerja setelah diffa berangkat sekolah, itupun sudah sempat menyiapkan sarapan buat anak dan suami (jangan bicara tentang waktu ya..karena sudah pasti saya telat sampe kantor hehe). Keperluan siang hari sudah saya amanatkan kepada asisten rumah tangga saya hehe...dan malam hari, saya melepaskan semua pekerjaan untuk menjadi "guru" buat diffa...menjadi teman diskusi buat suami.

Nah...ini sebenernya ulasan yang ga penting penting amat sih ya...hanya buat menuntaskan hobi saya;-)...tapi mungkin ada kata kata yang ingin saya sampaikan...

  • siapapun kamu...setinggi apapun jabatanmu diluar...keluarga haruslah tetap menjadi prioritas
  • Apapun pilihan hidupmu..entah itu IRT tulen, entah itu wanita bekerja, entah jadi wiraswasta..syukurilah dan terimalah segala konsekuensi yang ada..karena hidup itu memang pilihan


                                           

Sabtu, 01 September 2012

NAPAK TILAS

September 2003

tepat setelah melakukan operasi di bulan agustus...aku "diusir" orang tuaku lari dari kota dimana aku lahir...dimana aku besar dan dimana aku menuntaskan pendidikanku. bukan tanpa alasan...kota tercinta itu sedikitpun tak memberiku kesempatan untuk bersaing dan mendapatkan pekerjaan secara "sehat"..pergi dan mengejar impian di luar adalah hal yang kuanggap sangat tepat pada saat itu.

April 2004

7 bulan luntang lantung nyaris kehabisan uang (maklum, saat itu dana sangat terbatas, untung aja ga bayar indekos;-))..Tuhan melihat hamba-Nya yang nyaris putus asa ( selalu menangis pengen pulang)..tawaran bekerja datang....haduh...kalo mengikuti idealisme....sungguh jauh dari impianku...tapi karena kepepet dan memang pengen belajar kerja...tawaran itu kusambut sukacita...(bukannya aku tak pernah diterima di tempat lain...pernah diterima jadi guru tapi nuraniku menggugat..apa yang akan kuberikan pada anak didikku jika aku saja menjalaninya setengah hati...)...jadilah aku kerja kantoran...Ilmu ilmu teknikku perlahan ditelan dengan hitungan hitungan debet kredit;-))...

Juni 2005

hehe...tak perlu lama merantau untuk bertemu pujaan hatiku...toh cita citaku untuk menikah tepat di hari ultahku tercapai sudah...sungguh, sampai titik ini...aku merasa Tuhan teramat baik padaku...satu demi satu doaku dikabulkan....namun tentu saja berliku cobaan yang harus kuhadapi untuk sampai di titik ini.

Desember 2006

Lagi lagi Tuhan memberiku keajaiban...putri kecilku lahir sebagai pelengkap hidupku...satu lagi momen tak terlupakan menjadi catatanku.

Mei 2008

Keputusan terberat dalam hidupku...aku yang sudah betah bekerja...terpaksa memilih...tetap bekerja dengan konsentrasi terpecah atau berhenti dengan resiko menjadi IRT sepenuhnya. Dilema...tapi aku tak pernah membiasakan diri untuk lari dari masalah...hidup itu pilihan...apapun resikonya...tentu harus aku hadapi. Aku memutuskan berhenti tepat di usia diffa 1,5 tahun. Namun ternyata, tak mudah menjadi IRT sepenuhnya..aku benar benar dilanda stres panjang...emosiku tak pernah stabil...saat itu, suami jarang di rumah...terkadang ga pulang berhari hari...semntara tidak mudah menghadapi diffa seorang diri....lelah, bosan benar benar membelit hari hariku. Cuma sebulan bertahan..bulan berikutnya aku memutuskan mengirimkan lamaran lamaran pekerjaan lagi. Ternyata tak mudah, saingan sainganku kebanyakan cewek cewek yang baru lulus kuliah, untuk bekerja di tempat yang jauh pun..izin dari suami ga tembus...saat itu aku hanya membatin...ya Allah...berikan jalan keluar buat kami terutama aku...yang ingin bekerja tapi juga tak mungkin mengabaikan keluarga...

Desember 2010


Tangan Tuhan kembali bekerja...aku yang pd bulan september cuma "ikut-ikutan" tes CPNS...benar benar tak menyangka...bahwa diantara sekian ratus itu, ada namaku di dalamnya...masih terngiang saat suamiku bilang : ngapain capek capek tes..kalo ga punya uang, mending ga usah ikut tes sama sekali (apalgi pada saat itu aku ikut tes di dua kota yang berjauhan..tanggal 9 september tes di prabumulih..seminggu berikutnya tes di cilegon)...tapi dasar nekat...memang sifatku..semakin diremehkan..aku akan semakin berkutat membuktikan diri...Alhamdulillah...doa ortu..doa saudara...tentunya juga tak lepas keridhaan suamiku memudahkan langkahku...Subhanallah....

September 2012

Tepat sembilan tahun aku di perantauan...makin lama aku makin mencintai kota ini...bukan hanya karena kota ini yang terus memberiku kesempatan...tetapi juga karena disini kutemukan hidupku....

Rabu, 25 Juli 2012

Manfaat mengajak si kecil di dapur


Bulan puasa telah tiba...duh, pada waktu kecil dulu..saya paling bahagia kalo bulan puasa tiba..bukan karena makna puasanya (dulu kan blm ngerti)..tapi karena pada saat buka puasa..dijamin pasti makan lain daripada hari biasanya (mamaku kan pinter masak hehe)....Hal seperti ini juga yang ingin saya perkenalkan pada Diffa..saya ingin kelak dia memiliki ingatan yang manis saat Ramadhan tiba...walaupun terus terang, semenjak merantau..greget puasa..apalagi lebaran terasa kurang dikarenakan perbedaan tradisi. tapi gpp deh..dimana bumi dipijak disitu langit dijunjung....
Sayang seribu sayang...saya ga bisa memanjakan suami dan anak dengan masakan2 lezat hasil tangan saya sendiri..maklum...kemampuan memasak saya sangat...sangat terbatas..;-(..eitss..tapi itu bukan berarti saya kehilangan kemauan untuk menyenangkan mereka ya...untuk urusan membuat kue...kue buatan saya lumayanlah...(untuk konsumsi sendiri maksudnya hehe)...tapi kalo untuk dikomersialkan...wah....ga pernah kepikiran deh...
Nah...kembali ke tema...sebenarnya bukan saya sih yang berinisiatif mengajak diffa ke dapur...maklum, ngajak diffa ke dapur samisara ( haduh sule..tak pinjem istilahmu ya..) dengan membuat dapur berantakan...tapi anak saya itu, subhanallah (sambil mengelus dada..sabar..sabar)..bener bener punya kekuatan fisik yang luar biasa alias ga pernah diem...(diffa itu baru bisa anteng kalo lagi tidur atau lagi sakit)...alhasil...setiap kali saya ke dapur..dia pasti mengekor di belakang saya...tangannya ga diem dan mulutnya juga ga bisa brenti ngomong....
Pertama tama rada jengkel juga sih, ribet kayaknya..ga bisa konsentrasi bikin kuenya...pernah sekali waktu..ampas kelapa yang sudah diambil santannya ditumpahkan ke dalam adonan kue (waktu itu diffa umur 4 th kalo ga salah)...tapi lama kelamaan saya jadi terbiasa...justru sekarang kalo ada pekerjaan yg ringan, seperti memegang mixer, bikin kolak...diffa ikut aktif di dalamnya, bahkan kalo mood nya lagi "baik"..dia membantu saya mencuci piring di hari minggu, dia udah ngerti bagaimana cara mencuci piring..walau habis itu dah pasti saya cek lagi...
Ternyata..tanpa sengaja, saya membaca artikel seperti judul di atas (dari harian ibukota kayaknya..saya lupa namanya)...Seorang Psikolog dari Universitas Negeri Makassar (UNM), Eva Meizara Puspita Dewi, S.Psi, M.Si menuturkan...banyak manfaat yang dapat diambil si kecil pada saat di dapur. Sayangnya, lanjut sang psikolog, tak sedikit orang tua yang mengkhawatirkan kehadiran buah hati mereka bermain di dapur. Alasannya, orang tua tidak mau repot karena pekerjaan memasak jadi tidak maksimal (perasaan saya juga begini awalnya), alasan lainnya takut akan keselamatan si kecil (masuk akal sih, tapi tentu alat2 yang membahayakan harus kita waspadai pemakaiannya).

Banyak manfaat yang bisa dipetik jika anak rajin ke dapur, di antaranya :

1. Khusus anak laki-laki, ketika dibiasakan di dapur dia akan cepat mandiri. Dia bisa mengurus dirinya sendiri dan tidak ketergantungan terhadap orang lain.

2. Daya kreativitas anak bakal terasah. Kita arahkan untuk pekerjaan yang dia sanggupi dan tidak membahayakan. Ini juga akan melatih kemandirian dan kreativitasnya.

3. Lebih penting lagi, pada diri anak akan terbentuk kebanggaan dan penghargaan atas hasil jerih payahnya. tentunya dia senang sudah bisa menyiapkan makanan buat orang tuanya yaa...

Nah..bunda...mulai sekarang jangan lagi melarang si kecil membantu kita di dapur ya...siapa tau disana kita bisa melihat bakatnya..siapa tau kelak itu membantunya jadi koki terkenal...amiinn...

Senin, 16 Juli 2012

Blackberry oh Blackberry.......

Hari gini...dimana semua orang udah pegang BB...semua orang udah asyik BBM an...saya masih asyik aja pake Nokia...;-)..bukannya ga pengen, sebenernya sejak sebulan lalu, aku sudah tergoda memilikinya..bukan karena kebutuhan..tapi karena kepengen doank hehe...(habis suka ditanyain PIN BB sih)...Kalo mau jujur, sebenernya aku ga butuh butuh amat sih sama BB...bukan apa apa, aktivitasku di dunia online tidak terlalu padat sih..paling cuma FB an...itu juga cuma update status n baca baca doank...

Nah...kemarin Nokia yang biasa kupakai (aku lupa typenya)...LCD nya sudah error..jadilah aku punya alasan untuk menggantinya hehe...dan akupun mengajukan proposal kepada suami (yang biasanya sih nurut aja apa mauku)...biasanya dia bilang begini " ya udah terserah kamu aja, saya sih ikut aja;-))...good boy hehe...tapi kok sekali ini pake embel embel ya...dia bilang begini "Blacberry? (dengan ekspresi seolah olah itu mahkluk planet lain;-(..)...ya..terserah sih..tapi emangnya butuh banget ya..? kan udah ada modem sama laptop..masih kurang? itukan cuma nambah beban bulanan aja bla..bla..bla..."...melihat mukaku yang sudah ditekuk...akhirnya dia bilang..."oke deh..terserah kamu aja"...yess!! (bersorak dalam hati).

Akhirnya, Minggu, 15 Juli 2012..bertepatan dengan hari penutupan PRJ..kita sepakat nih cari BB disana (maklum..kata orang harganya jauuhhhh lebih murah)..kita pergi dah pagi pagi nih..dengan tujuan supaya masih leluasa mencari...ternyata benar saja, sampe sana , PRJ nya pun baru saja dibuka...masih lumayan sepi..kita langsung ke Hall B (kalo ga salah hehe, maklum..ingatan saya selalu jelek kalo mengingat masalah tempat)...puas muter muter...kita malah nyangkut di counter Nexian..ada promo beli Hp satu gratis satu dengan harga Rp.350.000,- (lumayanlah)...dasar emak emak..ngeliat harga murah gitu bawaannya pengeeen aja...rencananya yang lipat buat saya, yg rada ketinggalan zaman buat diffa hehe...akhirnya terjadilah transaksi...yupp...aku udah seneng aja tuh...tapi ternyata..hiks...diffa ga rela liat mamanya pake barang yang lebih bagus...dia tahu mana yang lebih bagus mana yang engga...dia ngamuk minta hp Nexian yang model lipat warna orange...akhirnya..demi kedamaian selama di perjalanan..tuh HP aku serahkan (sambil ngomel ngomel ngingetin)...tapi dia tetep ngotot...Papanya...bengong aja liat aksi dua perempuannya...

Nah...dah dapet nih satu ini, tinggal berburu BB...tapi kita nyangkut lagi..nonton pertunjukan anak anak SMK dulu...nah disinilah kesialan bermula...diffa foto foto dengan hp nexian barunya...habis itu tuh HP dia masukkan dalam tasnya (begitu menurutnya)...tapi 10 menit kemudian dia merogoh tasnya lagi..tuh HP sudah lenyaappp bersama bungkusnya...(huaa....aku pengen marah tapi ga bisa marah lagi..dah kehabisan energi...tinggal papanya yang cemberut dan menyalahkan aku karena memberikan HP itu)..ya udahlah...mungkin belum rezeki pikirku.

Aku pikir kami akan balik lagi ke counter BB, tapi rupanya saat suamiku bicara..aku lagi konsentrasi ngurusin HP di tangan..akhirnya dengan rada emosi dia bilang " baru punya HP aja udah engga mikirin sekitar, gimana kalo kamu pegang BB..jangan jangan anakmu nangis aja kamu ga denger..., udah, daripada kamu beli BB, mendingan kamu beli Nokia aja..cukup buat telp dan sms." Haaa....aku ga berani membantah lagi, wong emang salahku...hiks..akhirnya balik ke counter Nokia...karena udah belanja yang lain lain yang engga direncanakan...akhirnya kucukupkan dengan membeli Nokia ASHA 202. Hiks...Nokia lagi...nokia lagi...